Mentari masih seperti biasanya, tersenyum menyambut pagi. Secerah hatiku pagi ini. Setelah semalaman mencoba menjawab pertanyaan yang memang sangat sulit untuk dijawab. Cerita ini dimulai ketika aku mengikuti acara di luar kota yang diadakan organisasi kampus. Sebenarnya konyol, tapi sangat mengesankan! Hhaha..
Malam sebelum berangkat, aku berkemas mengemasi barang-barang yang akan aku bawa. Cukup satu tas ransel ukuran sedang. Maklum, aku tak perlu membawa peralatan yang “waw” seperti yang lainnya karena memang aku tak suka berdandan. Lagipula, ini bukan acara formal, lebih banyak diisi dengan kegiatan lapangan, outbond. Oye oye !
Esok paginya, pergi ke kampus untuk bersama-sama berangkat ke tempat tujuan. Sesampainya di kampus, wwaasssstttaaagggaaaaa, jangan membayangkan berangkat dengan menggunakan bus kampus atau bus sewaan kampus yang nyaman dan ber-AC yaaaa, ini organisasi mahasiswa jurusan geografi, cinta dengan lingkungan dan alam, tak perlu bus AC, karena truk yang tanpa tutup dan tanpa alas telah menunggu untuk mengantar kami, tentunya malah ber-AC full, AC alami *karena organisasi kemahasiswaan jurusanku masih gabung dengan jurusan geografi, maka ngikut ajalah*. Busyet!! Yah, apa boleh buat daripada ke luar kota jalan kaki dan bisa-bisa hilang diculik preman, lebih baik ikut truk saja! Hhuhuuuu...
Setelah sholat dhuhur, kami berangkat. Bisa dibayangkan panasnya seperti apa. Mungkin juga karena efek pemanasan global yang sekarang sedang ngetrend dan menjadi bahan pembicaraan. Tanpa sunblock, tanpa embel-embel krim pelindung yang sering digemborkan di TV yang katanya bisa melindungi kulit dari teriknya sinar matahari, ditambah kesalahan teknis karena jaket yang aku bawa berwarna hitam. Panas yang aku rasakan menjadi beberapa kali lipat :’(
Tidak lebih dari dua jam, akhirnya sampailah ditempat tujuan. Perjalanan yang menyiksa tapi cukup membuat aku tertawa kecil. Hhehee. Suasana disana berbeda dengan suasana ketika dari kampus. Di sana terasa lebih dingin dan udaranya masih segar. “Asyik nih!” kataku dalam hati. Setelah meletakkan barang-barang dikamar, acara pembukaan pun dimulai. Eeiiitttzzz.... tunggu dulu. Sedikit menceritakan tentang kamar yang aku tempati. Satu kamar tidak hanya aku seorang diri, tapi dihuni pula oleh sepuluh orang temanku. Total satu kamar ada sebelas orang. Cukup nih buat grup sepakbola cewek. Hhohoo... dan taukah kamu? Dengan keadaan kamar yang tidak terlalu luas, dengan 2 tempat tidur yang dipakai 11 orang, cukup membuat kami tidak banyak bergerak saat dikamar, mending diluar deh cari udara segar
Kembali ke acara organisasi kampus..... Pembukaan acara dimulai, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, lalu penyampaian materi. Setelah memasuki jam sholat, istirahat sebentar, kemudian dilanjutkan penyampaian materi lagi. Begitu seterusnya sampai tengah malam. Ngantuknyaaaaaa. Huahm.... >.<
Di hari kedua, pagi-pagi sekali diharuskan agar kami sudah siap untuk mengikuti acara selanjutnya. Waduwh,, antri mandiiiiiiiii.... dari jam 5 pagi antri, baru kesampaian mandi jam 6 lebih! Itupun dibela-belain berdiri terus didepan kamar mandi. Hadeeehhh.... perjuangan!!
Mandi udah, ganti baju udah, ngemil udah, tapi masih ada yang kurang. Apa???!!! Owh ternyata belum makan Makan dulu bareng-bareng, sebelum melaksanakan rangkaian kegiatan dihari ke dua. Hhihii. Acara dimulai. Kali ini tak hanya penyampaian materi, tapi juga kegiatan di lapangan. Kami dibagi dalam beberapa kelompok, aku termasuk dalam kelompok 4, dari total 5 kelompok! Walah walah... kami diharuskan melewati beberapa pos yang disetiap pos diharuskan melewati tantangan yang diberikan oleh panitia. Sebenarnya panitia hanya kakak angkatan, tapi tetep aja takut, orang pada galak gitu. huft! T_T
Di pos pertama, kami sudah dijejali pertanyaan tentang materi yang pernah diberikan, apakah analisis swat itu? Sweat, swot, atau apaan nggak ngerti, membuat kami klepek-klepek tidak bisa menjawab. Maklum, saat penyampaian materi kami semua dalam keadaan setengah sadar, hanya sekitar 30% yang masih dalam keadaan siaga dan hampir malas untuk siaga. Wkwkwkwk. Karena tidak bisa menjawab, dihukumlah kami. Baru pos pertama, sudah dihukum! Di pos kedua, diharuskan memperkenalkan diri dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing dengan cara nge-rapp. Wokeyh, tak terlalu sulit bagiku dan teman-temanku. Meskipun kalau dipikir-pikir, nggak tau malu juga kami, suara pas pas-an, beraninya nge-rapp nggak karuan di depan kakak angkatan. Akh, biarin. Nggak pernah aku pikirin. Tuh kakak angkatan juga sudah aku kenal, kak Wono, dan juga kak Han yang ngikut sampai pos 3 dengan segenap perlengkapan PPPK dan kameranya. Sempat-sempatnya aku minta difoto. Eksissss dong... hhhaaay!!
Lanjuttttt ke pos tiga. Nah, dipos inilah tantangan yang cukup rumit. Pake nginjek-nginjek kaki segala. Hwaduwh ... kayaknya aku tau kakak ini deh. Kak Panji dan kak Adul, dua-duanya galak! Bahkan kak Adul dulu waktu ospek ikut dalam jajaran panitia Kedisiplinan. Ketuanya pula. Pantesan galak banget. “Nasib-nasib, ngapain juga ketemu kakak ini. Galaknya nggak ketulungan deh,” ucapku.
Menuju ke pos empat. Dipos ini kami cukuplah mandi lumpur. Menuju pos terakhir, oye oye! Tantangan khusus buat yang cewek angkatan 2009. Dalam kelompokku hanya ada 4 cewek. Satu orang dari angkatan 2008, kak Mimin, tiga yang lain dari angkatan 2009 termasuk aku. Oke, siapa takut. Cuma tantangan gini doank, nggak akan membahayakan reputasi. Hhehee *sok-sok.an mode on*.
Mulailah kak Ipang berbicara “pilih satu cewek angkatan 2009, buat nglaksanain tantangan terakhir ini”, kata kak Ipang sambil ketawa-ketawa kecil.
“Waduh, siapa nih yang mau maju?” tanya kak Mimin. Pretty temanku, terlalu pemalu. Nining, terlalu tomboy, bahkan dikira cowok sama kak Ipang, dan beberapa kali aku lihat kak Ipang minta maaf atas kesalahan teknis itu. Hhehehehehe. Lucu! Akhirnya sepakat untuk aku yang maju. Parah!! T_T
Kak Ipang mulai menjelaskan prosedurnya. “Pos 5 adalah pos kasih sayang. Untuk itu, dipos ini, perwakilan dari kelompok 4 harus bisa menyatakan cinta kepada salah satu panitia acara ini..........” bla..bla..bla.... aku sudah tidak mendengarkan apa yang kak Ipang jelaskan.
“APPPPAAAAHHHH????? lha dalah, po yo genah nembak cah lanang. Isin to yo,, nggak kenal lagi. Haduwh.. nggak mau kak” tolakku keras-keras.
“Eh harus mau dek, harus iki” jawab kak Ipang.
“Huaaaduuuhhhh....okelah kak”, jawabku terpaksa.
“Adul, sini kamu” teriak kak Wono.
Buru-buru aku tolak, “kak Adul?? Kakak galak si ketua Kedisiplinan????? Nggak mau kak, gantilah, jangan dia. Takut. Nggak mau!!” jawabku tegas menolak.
Kak Ipang menimpali “haesh, kudu gelem! Harus mau, kan udah dipilihin.”
“Ya udah deh,” kataku lemas.
Jreng jreng.... datanglah kak Adul dengan gaya khasnya. OMG!!
Mulailah akting ini. Setelah embel-embel panjang lebar yang memalukan, akhirnya sampailah di adegan utama di pos lima. “Kak, kamu pasti ngerti apa maksudku. Separuh jiwaku itu pergi *pinjem lagunya Pak Anang yang terkenal itu*. Aku mohon, agar separuh jiwaku kembali aku pengen kakak yang melengkapi *hhwwuueekkkzzz,, gombal sekaliiii*. Seketika kak Wono, kak Han, kak Bruno, dan kakak kakak panitia lainnya yang dari tadi ikut menyaksikan pertunjukkan gratis tertawa terbahak-bahak. Malunya aku....... T_T
Ehm ehm, setelah perjuangan kerasku yang tak tau malu karena tantangan yang menyebalkan ini, dijawablah oleh kak Adul. “Begini, aku memang sayang sama kamu, tapi, aku sudah ada orang lain”. Benar sekali, aku ditolak! Huuaaaccchhhiiinnnn! Bersin deh! ‘Para penonton’ kembali terpingkal-pingkal. Walah walah.... jadi komedian sementara nih! Kemudian kami bersalaman dan tak lupa aku meminta maaf atas ‘kericuhan’ yang baru saja terjadi. Hhmmmttt....
Akhirnyaaaaaaaaaa selesai juga. Setelah ini itu, berkemas, penutupan acara, lalu karena truk juga sudah menjemput, aku dan rombongan kembali ke kampus untuk selanjutnya pulang ke rumah masing-masing! Syukurlaaaahhhhh........... lega!
***
Beberapa hari setelah acara itu. Masih saja aku teringat pos lima. Kak Adul yang masih saja lewat-lewat terus dipikiranku. Gara-gara tantangan nyebelin itu deh! Juga kak Wono dan kak Bruno yang setiap bertemu denganku tak henti-hentinya meledek serta macok macokke aku sama kak Adul *bahasa jowo tulen mode on*. Hal itu berlangsung agak lama, berbulan-bulan setelah acara organisasi kampus waktu itu.
Akhir-akhir ini, sangat gencar diperbincangkan mengenai facebook, semacam jejaring pertemanan selain friendster dan twitter. Sama seperti teman-temanku yang lain, aku juga menggunakan facebook untuk sekedar menambah teman, namun tetaplah selalu berhati-hati dalam menggunakannya. Sudah biasa, jika berkomunikasi dengan teman-teman melalui fb, dengan kak Wono, kak Adul, dan sahabatku yang lain. Kami juga berkomunikasi dengan Hp, sms maupun telpon. Tetapi, aku merasakan hal yang lain. Kok sikap kak Adul ke aku beda yaa?? Wah wah, harus diselidiki. Wkwkwkw.
Atas inisiatif sahabatku yang secara diam-diam juga menyelidiki kak Adul, didapatlah informasi yang mengejutkan! Hhahahaa... *lebay*. Tapi aku tak mau terlalu memikirkan, sampai di suatu malam, informasi tersebut benar adanya. OMG lg!!
“Mau nggak jadi pacar kakak?” tanyanya polos.
Whaaaattttzzzz..... aaapppaaahhhh..... si galak ngomong gitu ke aku? Akh, pasti salah nih. Pasti cuma ngerjain aku nih...... jangan kePDan dulu,,,
“Satu alasan, aku pengen mulai dari awal. Boleh aku mulai dengan kamu?” kata kak Adul serius.
Baru aku sadari bahwa ini nggak lagi main-main. Hmmmttt... jadi bingung nih mau ngomong apa. Kuberanikan diri untuk menjawab, tentunya dengan pemikiran yang sungguh-sungguh. “Iya kak” jawabku singkat, padat, dan tidak jelas. Hhehee ... Nggak nyangka!
Dari pos lima turun ke hati. Hhahahahahaaaa....... ada-ada saja! Namanya juga cerita, hkhk.
Terimakasih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Designed by Ibnu Center
1 komentar:
Posting Komentar